Selasa, 26 Juli 2011

SBY Lepas Kontingen ke Jambore Pramuka Sedunia


Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kontingen Indonesia ke Jambore Pramuka Sedunia Ke-22 di Swedia menjadi duta bangsa yang baik. “Kibarkan bendera merah putih dengan cara mengikuti semua kegiatan dan tampil dengan baik,” kata Presiden ketika melepas kontingen di halaman Istana Negara, Jumat 22 Juli 2011.
Pada perkemahan akbar tingkat internasional empat tahun sekali ini, Indonesia mengirim 191 pramuka penggalang dan penegak. Mereka akan berbaur dengan 40.000 pramuka dari 160 negara mengikuti aneka kegiatan mulai 27 Juli sampai 7 Agustus di Kristianstad, Swedia.
Kepada pramuka berusia 14-18 tahun tersebut, Presiden berpesan untuk mencatat, menulis atau memotret semua pengalaman di Swedia. Jangan sia-siakan, kata Presiden, cari sahabat dari berbagai negara. “Kenalilah dunia kalian.”
 Pesan terakhir Presiden adalah ajakan untuk menjalin kemitraan dan kolaborisasi internasional. Hal ini penting, kata Presiden, karena tantangan ke depan makin berat. Mulai dari keamanan, krisis pangan, perubahan iklim dan lainnya.
Pada acara pelepasan tersebut, hadir sejumlah menteri. Antara lain Menteri Politik dan Keamanan Joko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Malarangeng, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Agama Surya Dharma Ali, dan Menteri Komunikasi dan informasi Tifatul sembiring.
“Adik-adik akan mengenalkan budaya dari berbagai daerah,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar dalam laporannya. Mulai dari teknik membuat batik, bermain angklung, pakaian adat dan berbagai tarian. Pada Upacara Penutupan Jambore Pramuka Sedunia Ke-21 di Inggris tahun 2007, panitian meminta kontingen Indonnesia memainkan angklung.
Menurut Azrul, Kementrian Pemuda dan Olah Raga membiayai 2 peserta dari setiap kwartir daerah pramuka. Sementara biaya peserta lainnya secara patungan antara dana pemerintah daerah, kwartir, gugus depan dan orang tua.
Sebelum bertolak ke Swedia, kontingen Indonesia mendapatkan pemantapan selama dua hari di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pramuka, di Cibubur, Jakarta Timur. Mereka akan mendapat informasi tentang kegiatan dalam Jambore Dunia Ke-22 yang bertema Simply Scouting.
Ada empat makna tema jambore bagi peserta. Pertama, pengalaman apa saja yang bisa diperoleh dari jambore? Kedua, bagaimana saya memperoleh pramuka sedunia? Ketiga, bagaimana kita dapat memahami perkembangan global? Keempat, bagaimana agar ini semua terwujud.
“Saya ingin mendengar kabar keberhasilan kontingen Indonesia menjalankan misi negara,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, menutup sambutannya.

Sabtu, 23 Juli 2011

Penerimaan Tamu Ambalan 2011


Sebuah kebanggaan tersendiri yang terucapkan saat melihat calon anggota baru yang ikut bergabung dengan Gerakan Pramuka Ambalan Djuanda & Ambalan Cut Mutia Pangkalan SMA Negeri 1 Cikampek. Dengan jumlah yang begitu banyak, semangat juang pun akan bertambah besar.
“Untuk langkah awal perekrutan anggota baru, Alhamdulillah 52 orang calon anggota baru brgabung dngan pramuka ADJ-ACM. Kedepannya kita akan berusaha dan memfokuskan bagaimana caranya agar 52 orang calon anggota baru itu akan bertahan, dan yang lebih membanggakan lagi,setelah saya survey ke ketua masing-masing extrakulikuler  yang ada di sachie ternyata Pramukalah yang paling bnyak merekrut anggota bru. Pramuka berada di urutan teratas dengan hal yang telah di sebutkan di atas, kami semua akan berusaha menjadi Padi yang semakin ke atas semakin rendah hati. Kepada Anggota (kelas 2), Purna (alumni) terimakasih atas semuanya yang sudah membantu dan terlibat dalam acara Demo dan GTM, yang membuat Pramuka semakin terkenal dan gak lupa khususon thanks you buat temen-temen Dewan Ambalan.” Begitu ucap salah satu Dewan Ambalan.
Semoga dengan Rahmat dan Karunia Allah SWT, Gerakan Pramuka Ambalan Djuanda & Ambalan Cut Mutia dapat terus maju menuju prestasi yang gemilang dan menciptakan Purna-Purna yang berkualitas dan berkepribadian serta bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa.

Rabu, 20 Juli 2011

Rovering to Success

Mengembara Menuju Bahagia

Penjelasan Baden-Powell tentang gambar di halaman pembuka buku “Rovering to Success” (Mengembara Menuju Bahagia):

“Gambar sederhana dari perjalananmu menuju keberhasilan ini, menunjukkan beberapa karang besar yang harus kamu waspadai. Karang-karang itu samar-samar dan gelap, tetapi janganlah lupa bahwa tempat terang yang kamu tuju terletak di belakangnya. Jadi, jika kamu mengayuh mengelilinginya, karang-karang itu mempunyai sisi-sisi terang juga. Kamu akan menemukannya, hanya bila kamu tidak membiarkan dirimu terbawa arus mendekatinya, tetapi mengemudikan perahumu dengan bijaksana melewatinya. Saya ingin menunjukkan dua hal yang menyenangkan: Pada karang yang paling gelap pun, terdapat sisi yang terang, dan ada imbalan jika kamu secara aktif mengusahakan keberhasilanmu, alih-alih membiarkan dirimu secara pasif terbawa arus menuju kerusakan – kamu mendapatkan “kepribadian” setiap kali mengitari salah satu karang dan pada akhirnya, kamu akan mendapatkan tujuanmu, yaitu Kebahagiaan.

N.B. Terlihatkah olehmu bintang yang tinggi di langit itu? Kaitkan keretamu padanya. Jadikan bintang itu sebagai petunjukmu. Dengan kata lain, “Bidiklah tinggi-tinggi!”


Disalin ulang oleh : M. A. Wijaya

Sabtu, 16 Juli 2011

Opening Recruitment

Salam Pramuka......! Selamat kepada adik-adik semua yang telah diterima di kampus almamater SMA Negeri  Cikampek (Sachie). Di SMAN 1 Cikampek banyak organisasi ekstrakurikuler yang bagus-bagus loh, diantaranya adalah ekskul Pramuka. Di dalam ekskul Pramuka ini kalian dapat mempelajari hal-hal yang kalian suka, yang tentunya akan berguna untuk masa depan adik-adik. Ekskul Pramuka di SMAN 1 Cikampek terjamin modern atau mengikuti jaman, karna disini kalian akan mempelajari banyak hal tentang organisasi, ilmu jurnalistik, ilmu bisnis wirausaha, Information Technology & Radio, Design Graphic & Design Blog, Go Green, Psikologi Kepribadian untuk yang suka bergaul dan masih banyak lagi. Tenaga pelatihnya juga di datangkan secara khusus loh dari berbagai Universitas ternama. Ayo ikutan ekskul Pramuka, dijamin gak bakal nyesel deh. Bila adik-adik ingin mengikuti ekskul Pramuka, caranya gampang kok. Dengan meminta formulir pendaftaran ke panitia penerimaan lalu isi deh formulirnya. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 18-31 Juni 2011. Ditunggu yahh…..
Terima Kasih…..
Contac Person’s :
Wiati : 085691870778

Jumat, 15 Juli 2011

Film 5 Elang, siap rilis di bioskop 25 Agustus

Setelah sukses dengan film keluarga Garuda di Dadaku yang meraup sekitar 1,3 juta penonton pada 2009 lalu, SBO Films tahun ini menggandeng berbagai pihak dan siap luncurkan film keluarga yang akan mengisi libur lebaran dan akhir tahun. 5 ELANG yang siap rilisbioskop pada 25 Agustus untukmengisi libur Lebaran, berkisah tentang petualangan dan persahabatan dibintangi oleh para pemain cilik Christoffer Nelwan, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Teuku Rizky Muhammad, Bastian Bintang Simbolon dan Monica Sayangbati. Kelimanya adalah wajah‐wajah baru dalam perfilman, namun memiliki latar pengalaman dalam drama musikal.
“SBO Films memang memiliki perhatian dan komitmen tentang film keluarga. Kami senang karena tahun ini bisa merilis 2 film keluarga sekaligus dan halini dapat terjadi karena beberapa pihak ternyata memiliki perhatian dan komitmen yang sama seperti KG Productions, Indika, dan Lynx Films. Selain itu, khusus untuk film 5 ELANG karena latar belakangnya tentang Pramuka, pihak Kwartir Nasional Pramuka juga turut serta terlibat aktif dalam film ini,” jelas Shanty Harmayn selaku produser kedua film ini. “Ini adalah pengalaman pertama terjun dalam perfilman bagi KG Productions. Kami ikut serta dalam kedua proyek ini, baik 5 ELANG maupun Sekuel GARUDA DI DADAKU, karena memiliki kesamaan visi dalam hal menyuguhkan film keluarga berkualitas denganpesan‐pesan positif bagi penonton, terutama anak‐anak,” tambah Indra Yudhistira selaku salah satu produser eksekutif. Sedangkan bagi Azrul Azwar selaku ketua Kwartir Nasional Pramuka dan juga salah seorang produser eksekutif dalam film 5 ELANG, film petualangan yang menghibur dan berkualitas serta menyampaikan pesan‐pesan positif bagianak‐anak, apalagi dengan latar Pramuka, sudah sepantasnya mendapatkan dukungan penuh dari pihaknya.
Berkebalikan dengan berbagai pihak yang banyak digandeng dalam hal memproduksi film, untuk penyutradaraan, tugas ini diserahkan ke tangan satu orang: Rudi Soedjarwo. “Ini adalah kesempatan yang besar sekaligus tantangan yang besar juga. Bekerja dengan rumah produksi yang berkualitas dan skenario apik yang keduanya ditulis Salman Aristo adalah kesempatan besar. Diminta menyutradarai 2 film sekaligus yang akan rilis dalam jangka waktu 6 bulan antar film tentunya tantangan dalam hal produksi yang pastinya berjalan hampir berbarengan. Namun ini baru pertama kalinya saya menyutradarai film yang pemainnya anak‐anak dan itu adalah tantangan terbesarnya. Ketika sudah dijalani lewat film pertama yaitu 5 ELANG yang shooting pada April hingga awal Mei lalu, ternyata sangat mengasyikkan. Parapemain anakini sangat cerdas dan berbakat meskipun bagi kebanyakan dari mereka ini baru pertama kalinya main film. Kami menjalaninya dengan enak, kadang saya jadi teman, orang tua, bercanda tapi juga harus bisa tegas pada waktu‐waktu dan hal‐hal tertentu. Dan saya kagum karena meskipun anak‐anak, mereka mampu profesional. Selama proses shooting, saya banyak belajar juga darimereka,” jelas Rudi. “Dari awal saya yakinRudi, sebagai sutradara yang punya kualitas baik, lewat fasilitasi dengan nilai produksi yang baik, bisa menjawab tantangan ini dan paling tidak, hal itu sudah terjawab lewat 5 ELANG yang sekarang tinggal proses paska‐produksi.

Pesan Presiden Pada JAMNAS 2011

PRESIDEN MINTA SEMUA PIHAK BANTU GUDEP


Kayu Agung – Sebanyak 17.000 pramuka penggalang mengikuti aneka kegiatan di Bumi Perkemahan Dana Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. “Selama ini saya ajak teman-teman di sekolah menjadi anggota pramuka agar tidak ikut-ikutan menggunakan narkoba,” kata Tarsisius J Wihage, peserta dari Kwartir Cabang Bogen Digul, Kwartir Daerah Papua kemarin, usai mengikuti kegiatan diskusi bahaya narkoba. Tarsisius menjelaskan tidak semua daerah di Papua dipenuhi pengguna narkoba. Masih banyak, katanya, remaja dan pemuda yang baik. Siswa kelas tiga SMP ini mengaku aktivitasnya di pramuka makin menguatkan kepercayaan diri, kemandirian dan memperbanyak teman. Pendapat Tarsisius dibenarkan peserta Jambore Nasional lain yang diikuti penggalang (pramuka berusia 11-15 tahun) dari seluruh Tanah Air. Arnoldus Douw dari Kwartir Cabang Dogiyai, Nabire, Papua mengaku mendapat 50 teman selama tiga hari di lokasi Jambore yang berlangsung 2-9 Juli 2011. Arnoldus yang menjadi Sekretaris Regu Cenderawasih ini, bercita-cita masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri untuk menjadi Camat. “Seleksi mengikuti Jamnas ini sangat berat, tapi saya menikmati,” kata Angkin Anindita, peserta dari Jawa Tengah. Dia senang mendapat teman dan keterampilan baru. Memang, Jambore yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Sabtu lalu, menyajikan 57 mata kegiatan. “Kami ajak adik-adik memahami isu-isu terkini,” kata Ketua Kwartir Daerah Pramuka Sumatera Selatan Abdul Shobur selaku Ketua Panitia Pelaksana Jambore Nasional. Dia menyebut kegiatan go green – global development village seperti diskusi tentang bahaya narkoba, praktik daur ulang sampah, diskusi pemanasan global dan perubahan iklim. Termasuk pengenalan energi terbarukan seperti biogas, bioetanol, energi surya, mikrohidro dan penjernihan air. Kegiatan lain adalah teknologi dan industri, scouting skill, petualangan dan wisata. “Jadikan Gerakan Pramuka sebagai pelindung kaum muda dari ancaman aksi kekerasan, radikalisme, terorisme dan penyalahgunaan narkoba,” kata Presiden Yudhoyono ketika membuka Jambore Nasional. Untuk itu, Presiden meminta para menteri, pemerintah daerah, dunia usaha dan semua pihak membantu kegiatan pramuka di kwartir dan gugus depan, baik yang berbasis di sekolah maupun di kompleks perumahan.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar memaparkan fokus revitalisasi di gugus depan (Gudep) yang berjumlah 270.000 buah. Ada 6 kegiatan pokok yang sedang dan akan terus dilaksanakan untuk pembenahan Gudep. Pertama, memantapkan organisasi Gudep melalui proses akreditasi. Kedua, meningkatkan kompetensi pembina melalui proses sertifikasi. Ketiga, melengkapkan fasilitas pendidikan melalui program bantuan Gugusdepan Kit. Keempat untuk Gudep berbasis Sekolah, menggalang keterlibatan pelbagai pihak terkait melalui pemberdayaan Komite Sekolah. Kelima, membantu penyediaan biaya operasional Gudep melalui proses pengintegrasian dengan dana BOS. “Keenam memperbaharui kurikulum dan metoda pendidikan, melalui proses penyesuaian dengan pelbagai perkembangan mutakhir,” kata Azrul. Menurut Azrul, Jamnas 2001 di Ogan Komering Ilir ini juga diikuti 80 pramuka dari Malaysia dan Singapura. Mereka berbaur dengan adik-adik pramuka Indonesia yang berbeda etnis, agama, daerah dan kelas sosial.Mereka mempraktikkan arti kemandirian, gotong royong, kejujuran dan berlatih keterampilan. Mereka juga hidup di perkemahan dengan kondisi air yang minim, panas dan kesulitan MCK. “Sikap toleransi dan persaudaraan yang menjadi pijakan bagi multikulturalisme diharapkan meresap di kalangan peserta,” katanya. (Untung W)

Kamis, 14 Juli 2011

Pesan Baden Powell Yang Terakhir


Pramuka-Pramuka yang kucintai :

Jika kamu pernah melihat sandiwara “Peter Pan", kamu akan ingat, mengapa pemimpin bajak laut selalu membuat pesan-pesannya sebelum ia meninggal; karena ia takut, kalau-kalau ia tak akan sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, jika saat menutup matanya tetah tiba.

Demikianlah halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum akan meninggal, namun saat itu akan tiba juga bagiku. Oleh karena itu, aku ingin menyampaikan kepadamu sekedar kata perpisahan untuk minta diri.
Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang terakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah!
Hidupku sangatlah bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku.

Aku yakin, bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia dan bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan, ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. Jalan menuju kebahagiaan ialah: membuat dirimu lahir dan batin sehat dan kuat pada waktu kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup, jika kamu kelak telah dewasa. Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyaknya keindahan dan keajaiban yang diciptakan oleh Tuhan di dunia ini supaya kamu dapat menik- matinya! Lebih baik melihat kebaikan-kebaikan pada suatu hal daripada mencari kejelekan-kejelekannya.

Jalan nyata yang menuju ke kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain. Berusahalah agar supaya kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada tatkala kamu tiba di dalamnya. Dan bila giliranmu tiba untuk meninggal, maka kamu akan meninggal dengan puas, karena kamu tak menyia-nyiakan waktumu, akan tetapi kamu telah menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Sedialah untuk hidup dan meninggal dengan bahagia. Masukkanlah paham itu senantiasa dalam Trisatya Pramukamu, meskipun kamu sudah bukan kanak-kanak lagi, sehingga Tuhan akan berkenan mengaruniai pertolongan kepadamu dalam usahamu.***

Temanmu,
Baden-Powell of Gilwell

(Ditemukan di antara kertas-kertas Baden-Powell sepeninggalnya, pada tanggal 8 Januari 1941)

Senin, 11 Juli 2011

Apa itu Gerakan Pramuka...?


Gerakan Pramuka atau Gerakan Praja Muda Karana, adalah lembaga pendidikan kaum muda yang didukung oleh orang dewasa. Gerakan Pramuka menyelenggarakan pemdidikan kepramukaan sebagai cara mendidik kaum muda, dengan bimbingan orang dewasa. Gerakan Pramuka adalah organanisasi yang berasaskan Pancasila.

Tujuan Gerakan Pramuka adalah terwujudnya kaum muda Indonesia yang dipersiapkan menjadi Manusia yang berwatak, berkepribadian, berakhlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannnya serta sehat jasmaninya dan menjadi Warga Negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesame hidup dan alam lingkungan bail tingkat local, nasional, maupun internasional.

Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan non formal, di luar sekolah dan di luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kaum muda, berlandaskan Prinsip Dasar Kepramukaan yang dilakukan melalui Metode Kepramukaan, bersendikan sistem among, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Gerakan Pramuka bersifat terbuka yang artinya dapat didirikan di seluruh wilayah Indonesia, Universal yang artinya tidak terlepas dari idealisme, prisip dasar dan metode kepramukaan sedunia, Suka rela yang artinya tidak ada unsure paksaan, kewajiban dan keharusan untuk menjadi anggota Pramuka, Patuh dan Taat terhadap peraturan perundang-undangan NKRI, Non-politil yang artinya tidak terlibat dengan organisasi dan unsure politik, Religius artinya wajib bagi setiap anggota Gerakan Pramuka untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing dan bersifat Persaudaraan yang artinya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib mengembangkan semangat persaudaraan antar sesama Pramuka dan sesama umat manusia.